Berita Bidang Ketenagakerjaan

Webinar Dialog Panel: Memerdekakan PMI Menuju Indonesia Maju

TAIPEI – KDEI Taipei turut dalam kegiatan webinar dialog panel bertema “Memerdekakan PMI Menuju Indonesia Maju” yang diselenggarakan oleh BP2MI pada Minggu, 16 Agustus 2020. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan mengundang PMI di Hongkong dan Taiwan. KDEI Taipei memfasilitasi PMI di Taiwan untuk mengikuti kegiatan tersebut di Lantai 1 Kantor KDEI Taipei.

Kegiatan dialog panel ini dihadiri Menaker Ida Fauziah, Kepala BP2MI Benny Ramdhani, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha, Ketua Pusat Studi Migran Care Anis Hidayat, Perwakilan asosiasi P3MI, dan sejumlah mitra lainnya. KDEI Taipei diwakili oleh Kepala Bidang Tenaga Kerja, Kepala Bidang PWNI dan Pensosbud, dan Analis Bidang Tenaga Kerja.

Kegiatan di Taiwan dihadiri oleh 42 (empat puluh dua) orang PMI yang berasal dari  berbagai wilayah di Taiwan dan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Pada sesi dialog, Kepala BP2MI menyatakan bahwa PMI harus merdeka dari segala bentuk kejahatan dan eksploitasi serta jeratan sindikat perdagangan orang. Kepala BP2MI juga meminta kepada BPJS ketenagakerjaan untuk memperluas perlindungan PMI di luar negeri. Pihaknya menegaskan akan bekerja sama dengan asuransi lainnya jika BPJS ketenagakerjaan dirasa tidak mampu melaksanakan permintaannya tersebut.

Menaker menyatakan bahwa peringatan HUT RI ke-75 merupakan momentum untuk memastikan PMI mendapatkan hak-hak perlindungan sesuai dengan UU No. 18 tahun 2017. Ada 13 poin hak-hak PMI yang diatur dalam Pasal 6 UU No. 18 tahun 2017, yaitu mulai dari hak mendapatkan pekerjaan di luar negeri, hak berserikat dan berkumpul di negara tujuan, hak memperoleh jaminan perlindungan keselamatan keamanan, sampai hak untuk memperoleh dokumen terkait pekerjaannya.

Dalam kegiatan dialog tersebut, PMI di Taiwan yang diwakili oleh Satgas KDEI wilayah New Taipei City, Junita Gultom, juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan beberapa pertanyaan, yaitu mekanisme penempatan ABK LG, permasalahan overcharging, serta pembekalan kepada CPMI terkait materi penyakit menular lebih ditekankan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ditanggapi langsung oleh Kepala BP2MI.

Kegiatan dialog tersebut diakhiri dengan testimoni dari PMI yang mengikuti program penempatan dengan skema SP2T. PMI tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena telah memfasilitasi mereka untuk bekerja di Taiwan tanpa biaya penempatan (*).

Share this Post:

Berita Terkait: