Kepala KDEI Taipei Ulas Peluang dan Tantangan PMI Bekerja di Taiwan
Taipei, 18 Desember 2024 – Seminar bertajuk “Peluang dan Tantangan
Bekerja di Luar Negeri” sukses digelar secara hybrid oleh Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, bekerja sama
dengan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Tengah-DIY dan Kementerian Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Acara ini
diikuti oleh 150 peserta luring dan 944 peserta daring, yang terdiri dari
mahasiswa, calon pekerja migran Indonesia (CPMI), PMI di Taiwan, pemerhati PMI,
lembaga pendukung penempatan PMI, instansi
yang membidangi ketenagakerjaan dan tokoh masyarakat.
Kepala KDEI Taipei, Bapak Arif Sulistiyo sebagai salah satu narasumber,
memberikan paparan mendalam mengenai peran strategis terkait penempatan dan
pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan. Saat ini, jumlah PMI di Taiwan
telah mencapai lebih dari 313.000 orang, menjadikan Indonesia sebagai
penyumbang pekerja migran asing terbesar di Taiwan selama tiga tahun
berturut-turut. Tingginya gaji yang ditawarkan menjadi daya tarik utama bagi
PMI, dengan rata-rata gaji sektor formal sebesar Rp13 juta per bulan, dan
sektor informal sekitar Rp9 juta per bulan.
Peluang Kerja dan Tantangan yang Dihadapi
Kepala KDEI Taipei menjelaskan bahwa penempatan PMI ke Taiwan dilakukan
melalui dua skema utama, yaitu P to P (Private to Private) dan Perseorangan.
Saat ini, peluang kerja masih didominasi oleh skema P to P (kerja sama
penempatan PMI yang dilakukan oleh agensi Taiwan dan P3MI).
Sedangkan dari Perseorangan khususnya yang berangkat dari Indonesia
telah ada program unggulan yakni Special Placement Program to Taiwan (SP2T)
yang difasilitasi oleh Direct Hiring Service Center (DHSC), yang saat ini
sedang membuka peluang kerja untuk lima CPMI yang akan bekerja di pabrik tekstil.
Seleksi untuk program ini dijadwalkan pada 24 Januari 2025 di BP3MI Jawa
Tengah. Selain itu, peluang bagi pekerja profesional (white collar) yang
menyasar para profesional dengan keahlian teknis tertentu juga tersedia di
Taiwan.
Namun, Kepala KDEI Taipei juga menyoroti tantangan yang sering dihadapi
PMI, seperti hambatan bahasa, perbedaan budaya kerja, tekanan psikologis,
kondisi kerja yang berat, hingga kendala sosial dan administrasi. Oleh karena
itu, PMI diharapkan mempersiapkan diri dengan baik, seperti mempelajari bahasa
Mandarin, memperkuat mental, membangun jejaring sosial, serta aktif dalam
kegiatan yang diadakan oleh KDEI Taipei.
Himbauan Waspada terhadap Penipuan Lowongan Kerja
Di akhir sesi, Kepala KDEI Taipei mengingatkan peserta untuk
berhati-hati terhadap penipuan lowongan kerja yang mengatasnamakan KDEI
Taipei.