KDEI Taipei pastikan hak-hak finansial PMI sakit berat terpenuhi
Salah satu tugas KDEI Taipei adalah melakukan pendampingan dan menangani permasalahan PMI yang mengalami kecelakaan kerja dan sakit berat di Taiwan terutama memastikan pemenuhan hak-hak finansial mereka.
Penanganan dua PMI masing-masing a.n Siswanto dan Nani Yustian yang mengalami kecelakaan kerja di pabrik tempat mereka bekerja merupakan contoh kasus yang sedang ditangani KDEI Taipei saat ini. Siswanto mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tangan kanannya cedera parah dan harus diamputasi, sedangkan Nani Yustian mengalami kecelakaan kerja hingga kaki kanan terpaksa diamputasi.
Kamis, 30 September 2021, Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI Taipei mengunjungi mereka langsung di Taichung untuk melihat perkembangan kondisi keduanya dan memastikan seluruh hak-hak mereka telah diterima sepenuhnya.
Pada saat mengunjungi Siswanto, kondisi ybs telah berangsur membaik dan mulai bekerja kembali. Atas kebijaksanaan perusahaan, ybs hanya diberi pekerjaan sesuai kemampuannya mengingat tangan kanannya juga belum menggunakan tangan prostetik. Seluruh biya pengobatan (yang tidak tertanggung Asuransi Tenaga Kerja) dan biaya pembelian tangan prostetik ditanggung pemberi kerja. Terkait dengan pertanggungan asuransi kecelakaan kerjanya, saat ini masih dalam proses klaim, begitu pula dengan BPJS Ketenagakerjaannya.
Dalam kunjungannya tersebut, KDEI Taipei juga sempat bertemu dan berdiskusi dengan tiga PMI lain di pabrik yang sama serta pihak pemberi kerja dan agensi. Ketiga PMI menyatakan tidak ada permasalahan dan agensi juga sangat membantu. KDEI Taipei berpesan kepada para PMI agar tidak memaksakan diri untuk terus bekerja, apabila kondisi tubuhnya sedang tidak fit atau kelelahan, untuk menghindari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
KDEI Taipei juga menyempatkan untuk mengunjungi sebuah panti jompo tempat PMI a.n Nani Yustian dirawat. Pada saat kunjungan yang didampingi oleh agensinya, tampak bahwa cedera bekas amputasi pada kaki kanan telah mengering. Demikian pula kondisi kaki kiri. Meski demikian, Nani masih perlu melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit hingga pencabutan pen pada kaki kiri. Tim medis Tungs’ Taichung Metro Harbor telah memasang kaki prostetik bagi Nani dan telah mulai digunakan untuk berlatih berjalan.
KDEI Taipei telah berhasil membantu mencairkan klaim BPJS Nani sebesar Rp.49.700.000,- (empat puluh sembilan juta tujuh ratus ribu Rupiah), sedangkan asuransi kecelakaan kerjanya masih dalam proses klaim.
Di panti tempat Nani di rawat, KDEI Taipei bertemu dengan seorang caregiver asal Indonesia yang kebetulan sedang bertugas dan mendapatkan informasi bahwa selain dirinya terdapat 12 caregiver asal Indonesia yang juga bekerja di panti tersebut. Kondisi seluruhnya saat ini sehat dan senang bekerja di tempat tersebut.
Selain mengunjungi kedua PMI tersebut dan memberikan bansos, pada 1 Oktober 2021, KDEI Taipei juga mengunjungi 2 PMI sakit berat lainnya yaitu: Ardian Majid (kecelakaan kerja), dan Anang Maruf (TBC) di Taoyuan.
KDEI Taipei akan terus memonitor perkembangan kondisi para PMI yang mengalami kecelakaan kerja dan sakit berat serta memastikan semua hak-hak finansial PMI terpenuhi dan diterima secara penuh.