KDEI Taipei Hadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru di Stella Maris Kaohsiung
Kaohsiung - Kepala KDEI Taipei Arif Sulistyo
menghadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru yang diselenggarakan oleh Stella Maris
Kaohsiung pada Sabtu (28/12) malam. Sekitar 120 orang menghangatkan suasana
perayaan, tidak hanya umat Kristiani, namun juga dari berbagai latar belakang,
sebagian besar adalah Pekerja Migran Indonesia dan Filipina sektor nelayan.
Hadir pula perwakilan Thailand Trade and Economic Office, perwakilan Manila
Economic and Cultural Office Kaohsiung, NGO, akademisi, dan pengurus
organisasi/komunitas Pekerja Migran Indonesia.
Kegiatan dibuka oleh sambutan Direktur Stella Maris Kaohsiung, Fr. Nguyen Duy Trinh dan disertai dengan paparan kinerja Stella Maris yang berfokus pada pendampingan ABK migran yang mengalami permasalahan dan advokasi kebijakan tata kelola ABK migran di Taiwan. Ketua Forum Silahturahmi Pelaut Indonesia dan Ketua Organisasi Pelaut Cijin juga menyampaikan apresiasi terhadap KDEI Taipei dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan berharap perbaikan tata kelola ABK di Taiwan dapat terus ditingkatkan.
Dalam sambutannya, Kepala KDEI Taipei mengapresiasi Stella Maris yang merupakan mitra penting KDEI Taipei dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan. Kepala KDEI Taipei juga mengajak para hadirin untuk menyambut tahun 2025 dengan semangat baru, jiwa mulia, dan hati yang dipenuhi rasa pengabdian untuk sesama serta meningkatkan sinergi antar umat beragama. “Kita selaku manusia percaya harus selalu bersyukur dan berpengharapan kepada Tuhan. Untuk itu melalui perayaan natal dan tahun baru di Kaohsiung ini, saya mengajak, mari teguhkan kembali semangat melayani sesama yang dilandasi Iman percaya kepada Tuhan. Saya berharap agar pembinaan Kerohanian Umat Kristiani di Taiwan ini tetap dilakukan dengan semangat dengan melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan otoritas setempat sehingga terwujud rasa saling menghargai dan menghormati antar umat beragama di Taiwan,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan makan bersama dan bercengkrama, dimana beberapa nelayan Indonesia menyampaikan harapannya kepada KDEI Taipei agar pendataan perpanjangan kontrak tanpa pulang dan perpanjangan kepesertaan Jaminan Sosial PMI dapat disosialisasikan lebih luas lagi karena banyak dari Pekerja Migran Indonesia yang masih belum menyadari pentingnya pendataan tersebut dan mengandalkan agensi untuk membantu. KDEI Taipei menjelaskan bahwa saat ini sedang dikembangkan sistem pendataan perpanjangan kontrak tanpa pulang yang paperless dan full online sehingga PMI, agensi, atau pemberi kerja tidak perlu datang ke KDEI di Taipei untuk mengurus dokumen pendataan tersebut.