Berita Bidang Investasi

Pelaku Usaha Taiwan Melihat Indonesia sebagai Tujuan Investasi Utama yang Paling Prospektif di Asia Tenggara

Di tengah situasi perekonomian global yang belum pulih paska pandemi Covid-19 dan meningkatnya tensi rivalitas geopolitik yang tidak menentu, para pelaku usaha Taiwan masih melihat Indonesia sebagai tujuan investasi utama yang menguntungkan diantara negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini tercermin dari antusiasme sekitar 100 pelaku usaha Taiwan yang menghadiri "Indonesia Investment and Business Opportunities Seminar" yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2022 bertempat di Okura Prestige Taipei. Seminar yang diselenggarakan oleh KDEI Taipei bersama "The Export Import Bank of Taiwan" (Eximbank Taiwan), PwC Taiwan dan BRI Taipei Branch bertujuan untuk memaparkan situasi terkini iklim dan kebijakan investasi terkini di Indonesia terutama dari sisi peluang, insentif serta kebijakan perpajakan yang mendukung iklim usaha untuk terus bertumbuh.

Seminar investasi dibuka oleh President Eximbank Taiwan, Mr. Eric, Teng-San Tai, Kepala KDEI Taipei, Bpk. Budi Santoso dan menghadirkan pembicara utama yaitu Kepala Bidang Investasi KDEI Taipei, Bpk. Ali Fauzi, Mr. Shao-Yi Kuo selaku Chairman dari Lealea Enterprise, Ms. Sherry Cheng, Senior Vice President & General Manager of Department of Loan & Guarantee, Eximbank Taiwan, Ms. Chia-Ying Chung, Director, Southeast Asia and India Business Tax PwC Taiwan, dan Business Manager BRI Taipei, Bpk. Baiquni Husein.

Cerita dan pengalaman menarik dalam seminar disampaikan oleh Mr. Shao-Yi Kuo selaku Chairman dari Lealea Enterprise yang telah berinvestasi di Purwakarta, Jawa Barat sejak tahun 2017 yaitu bahwa Indonesia didukung oleh bonus demografi tidak seperti hal-nya di Taiwan yang populasinya cenderung menurun dan memasuki "aging population" sehingga di Indonesia tidak sulit untuk mencari tenaga kerja untuk kemudian dilatih agar memiliki ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan Taiwan. Hal ini sejalan dengan analogi yang disampaikan oleh Kepala KDEI Taipei, Bpk. Budi Santoso yang mengibaratkan Taiwan dengan PDB per-kapita sebesar USD 40 ribu/tahun sebagai sosok manusia berusia 55 tahun yang sudah memiliki rumah, kendaraan dan berbagai fasilitas, sementara Indonesia dengan PDB per-kapita sebesar USD 3 ribu/tahun seperti manusia berusia 30 tahun yang masih berjuang untuk memiliki rumah, kendaraan dan berbagai fasilitas. Hal ini menggambarkan bahwa kesempatan berusaha di Indonesia masih terbuka lebar dan merupakan proses panjang sebelum Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi. Lebih lanjut, pelaku usaha Taiwan juga didorong untuk tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor, namun juga melihat peluang pasar yang ada di dalam negeri.

Selain itu, Mr. Lin selaku Chairman dari Bondvast Indo Sukses turut membagikan pengalamannya dalam berinvestasi di Mojokerto, Jawa Timur. Mr. Lin menyampaikan bahwa walaupun Indonesia masih perlu banyak pembenahan dari sisi efisiensi birokrasi terutama untuk lalu lintas barang dan bea cukai serta keimigrasian, namun apabila dibandingkan dengan Tiongkok dan Vietnam, saat ini Indonesia masih menjadi lokasi investasi yang kompetitif.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Investasi KDEI Taipei, Bpk. Ali Fauzi menyampaikan kondisi makroekonomi Indonesia yang stabil di tengah ancaman resesi dan peluang investasi Indonesia yang saat ini berwawasan ekonomi hijau, hilirisasi industri, sektor manufaktur yang memberikan nilai tambah serta peluang investasi pada kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam seminar turut dipaparkan fasilitas perbankan dari Eximbank Taiwan yang akan segera membuka kantor perwakilannya di Jakarta dan juga dukungan penuh dari BRI Taipei yang telah beroperasi sebagai full-branch di Taiwan, sehingga semakin menambah keyakinan para pelaku usaha Taiwan untuk berinvestasi ke Indonesia.
Share this Post:

Berita Terkait: