Berita Bidang Perindustrian

Pelaksanaan Webinar Value Added Food Industry on Konjac

Porang adalah komoditas yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Produk utama porang di Indonesia adalah keripik porang yang selanjutnya diekspor. Presiden RI memberikan arahan agar ekspor porang diarahkan kepada produk yang bernilai tambah lebih tinggi. Pada Sidang Food Dialogue ke-3 di bulan November 2021, delegasi Indonesia telah menyampaikan usulan kerja sama peningkatan nilai tambah porang di Indonesia. Hal tersebut, disambut baik oleh pihak Taiwan yang berjanji akan menindaklanjutinya. Selanjutnya dalam kunjungan Bidang Industri ke FIRDI pada bulan Februari 2022 akan dilaksanakannya webinar untuk menggali kebutuhan teknologi yang dibutuhkan oleh industri porang di Indonesia. 

Webinar telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2022 dengan judul Value Added Food Industry on Konjac. Dalam kesempatan tersebut, dari pihak Indonesia hadir wakil Kementerian Perindustrian, Bidang Industri KDEI Taipei, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), PT. Ambico, dan PT. Hayumi. Sementara dari pihak Taiwan turut hadir wakil dari Otoritas Perdagangan Luar Negeri (BOFT), TETO Jakarta, Commerce Development Research Institute (CDRI), Taiwan Food and Pharmacetical Machinery Association (TFPMA), dan beberapa perusahaan produsen mesin produksi makanan dan minuman.

Pihak Indonesia menyampaikan perkembangan program hilirisasi industri porang di Indonesia dan potensi kerja sama antara Indonesia dan Taiwan untuk pengembangan industri porang. Saat ini sebagian besar ekspor porang Indonesia ditujukan ke RRT. Teknologi yang dimiliki RRT mampu menghasilkan tepung glukomanan dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Di Indonesia pun permintaan domestik untuk tepung glukomanan cukup besar dan tidak dapat dipenuhi oleh produsen lokal.

Pihak Taiwan menyampaikan bahwa tidak ada perusahaan di Taiwan yang melakukan pengolahan dari porang / keripik porang menjadi tepung glukomanan karean industri penggunanya memanfaatkan tepung glukomanan impor. Akan tetapi produsen permesinan di Taiwan dapat membuat mesin yang dibutuhkan berdasarkan karakteristik produk dan proses produksinya. Selain itu, pihak Taiwan juga menyampaikan bahwa porang dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan yang ramah lingkungan.

Pada bagian diskusi, pihak Indonesia mengusulkan agar Taiwan melakukan litbang untuk menghasilkan tepung glukomanan dengan tingkat kemurnian yang tinggi menggunakan porang dari Indonesia. Selanjutnya tepung glukomanan tersebut ditawarkan ke pengguna porang di Taiwan. Jika berhasil, maka perusahaan Taiwan dapat berinvestasi di Indonesia untuk hilirisasi porang tersebut baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

Share this Post:

Berita Terkait: