Berita Bidang Perdagangan

Kunjungan ke ELOM Group, Importir Produk Kebutuhan Sehari-hari dari Indonesia

Pada hari Selasa, 5 Oktober 2021 lalu, Kepala KDEI Taipei, Budi Santoso, bersama Bidang Perdagangan KDEI Taipei telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi kantor dan gudang utama salah satu importir produk Indonesia, ELOM GROUP yang berada di Taoyuan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan dukungan kepada importir produk Indonesia sekaligus untuk berdiskusi tentang potensi perdagangan serta hambatan yang dialami oleh ELOM dalam berbisnis dengan pelaku usaha di Indonesia.

Dalam kunjungannya, rombongan KDEI Taipei disambut oleh Chairman beserta jajaran manajemen ELOM GROUP.

Sebagai Informasi, ELOM GROUP merupakan perusahan yang mengimpor barang kebutuhan sehari-hari dari negara-negara ASEAN terutama Indonesia, Philipina dan Vietnam.

Berawal di tahun 1996, pemerintah Taiwan mulai membuka diri dengan kebijakan yang menarik kedatangan banyak pekerja migran ke Negeri Formosa. Dari tahun 2000 hingga 2008, populasi penduduk migran di Taiwan semakin meningkat, yang ini berarti seiring dengan pertumbuhan permintaan untuk produk-produk yang berasal dari negara asal para pekerja migran dimana salah satu satunya adalah Indonesia sebagai negara pengirim pekerja migran terbanyak.

Dengan semakin banyaknya pekerja migran dari Indonesia pada tahun 2009-2010, maka meningkat pula permintaan akan kebutuhan barang-barang dari Indonesia. Untuk mempermudah sourcing barang-barang tersebut, maka ELOM mendirikan PT. ELOM Indonesia yang tidak hanya berperan untuk mempermudah dalam pencarian berbagai produk kebutuhan sehari-hari dari Indonesia namun juga untuk mempermudah mereka dalam melakukan kontrol kualitas (QC) terhadap barang yang diperoleh dari produsen Indonesia.

Alasan dibalik perlunya dilakukan QC, karena ELOM tidak hanya melakukan transaksi dengan para produsen besar pemegang merk ternama di Indonesia, namun juga membeli kebutuhan sehari-hari dari UMKM yang mungkin secara konsistensi kuantitas dan kualitas masih terbatas sehingga memerlukan QC ketat sebelum barang dikirim ke Taiwan.

Produk-produk seperti kerupuk mentah, emping, terasi, ragi tempe, daun jeruk, sambel, gula merah bahkan ikan asin dan masih banyak lagi, mereka dapatkan dari produsen yang masih berskala UMKM.

Meskipun pada awalnya cabang pertama mereka ada di Filipina, namun saat ini 80% dari produk yang diimpor oleh ELOM merupakan barang produksi Indonesia. Tujuan awal dari pembelian produk-produk Indonesia tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan para pekerja migran yang ada di Taiwan. Namun demikian, melalui pemasaran yang masif produk-produk Indonesia saat sekarang juga mulai menyasar konsumen warga Taiwan.

Bagi KDEI Taipei, ELOM merupakan partner dagang yang penting karena selain nilai transaksi yang terus meningkat rata-rata 16% dalam 5 Tahun terakhir dimana pada tahun 2020 mencapai angka USD 7.745.000 dan itu dicatatkan di masa pandemic.

Tidak sekedar menyasar pasar Taiwan, ELOM yang juga mengetahui bahwa banyak Pekerja Migran Indonesia yang berada di negara lain, maka mereka juga beberapa kali menjalin hubungan transaksi ekspor produk Indonesia ke negara lain seperti Saudi Arabia.

Share this Post:

Berita Terkait: