Berita Bidang Investasi

Focused Group Discussion (FGD): Unlocking the Potentials of Indonesian Culinary and Related Investments

Potensi usaha kuliner dapat menjadi etalase Indonesia di mancanegara. Sekitar 700 usaha kuliner (224 sudah terdaftar pada situs “Rasa Indonesia”) yang telah tersebar di seluruh Taiwan diharapkan dapat semakin meningkatkan eksistensi dan preferensi pelanggan tidak hanya diaspora Indonesia, tetapi masyarakat Taiwan umumnya dan warga asing lainnya. Usaha kuliner juga sangat berperan sebagai penggerak sektor perekonomian lainnya (perdagangan dan investasi) di Indonesia. Menindaklanjuti hal-hal tersebut, Bidang Investasi KDEI Taipei, bekerja sama dengan Waterfront Co., Ltd. menyelenggarakan Forum “Focused Group Discussion (FGD): Unlocking the Potentials of Indonesian Culinary and Related Investments”. Forum ini diadakan pada tanggal 7 Juli 2023 dan berlokasi di Restoran Waterfront Bali, New Taipei. Waterfront merupakan salah satu restoran fine dining Indonesia di Taiwan dengan sentuhan interior dan aksesoris bergaya Bali yang dapat dijadikan success model bagi pelaku usaha kuliner Indonesia-Taiwan lainnya.

Dibuka oleh Kepala Bidang Investasi, Bapak Ali Fauzi yang menekankan potensi food diplomacy dari usaha kuliner Indonesia di Taiwan, dilanjutkan Keynote Speech dari Wakil Kepala KDEI Taipei, Bapak Zulmartinof, kegiatan ini mendapatkan dukungan dan apresiasi yang sangat besar dan dapat menjadi awalan bagi upaya bersama, dalam working groups selanjutnya. Beberapa pembicara, Mr. Uniform Lin (CEO of CrossBond) dan Ms. Hsu Chia Shin (New Taipei City EDB’s Consultant, Founder of Chia Shin Accounting Firm) menyampaikan aspek pendirian usaha serta akses tenaga kerja (khususnya dari Indonesia) yang mana regulasi di Taiwan masih terbilang cukup ketat, namun perlu melihat beberapa aspek klasifikasi dan kualifikasi usaha tertentu. Cerita sukes serta perjalanan perjuangan Mr. A-Cheng (General Manager of Waterfront Co., Ltd.) mengelola usaha Waterfront Restaurant dan Ms. Teresa Liu (Nanyang / Southeast Asia Cuisine Food Writer, Founder of Tropical Rose Co., Ltd.) mengelola usaha suplai bahan rempah khas Indonesia sangat menginspirasi dan menjadi sumber referensi selanjutnya dalam upaya peningkatan kualitas serta eksistensi kuliner Indonesia di Taiwan. Pada acara ini hadir beberapa pelaku usaha yang diwadahi dalam Indonesia Diaspora Network (IDN) dan Young Indonesian Professional Association (YIPA Taiwan).

Salah satu diskusi yang menarik antara lain bahwa saat ini kendala bagi restoran Taiwan adalah mempekerjakan pegawai non-profesional karena peraturan pemerintah Taiwan yang mengharuskan restoran merekrut staf yang sudah memiliki lisensi (contoh: chef/juru masak). Disampaikan juga bahwa masih tidak memungkinkan untuk perusahaan Taiwan di bidang jasa restoran atau hotel untuk merekrut pekerja asing penuh waktu (full-time foreigner), namun masih memungkinkan untuk merekrut pekerja asing untuk posisi paruh waktu (part time). Salah satu upaya adalah berkoordinasi dengan KDEI jika usaha kuliner hendak merekrut staf profesional/non profesional untuk dapat dikoordinasikan dengan otoritas terkait. Demikian demikian dapat terus diupayakan peluang bagi pengusaha dan pekerja Indonesia mengingat semakin dirasakan adanya keterbatasan jumlah pasokan tenaga kerja dan keahlian tertentu di Taiwan.

Diskusi lainnya menyimpulkan bahwa saat ini investasi terbesar asal Indonesia di Taiwan berasal dari industri perbankan. Pada tahun 2022, nilai investasi asal Indonesia di Taiwan meningkat tajam dikarenakan adanya investasi perbankan tersebut. Kehadiran industri perbankan ini pula yang kiranya memperkuat investasi kuliner /F&B Indonesia yang bermunculan di Taiwan. Adapun aspek hospitality dibalut ciri khas budaya Indonesia serta citarasa yang ‘lebih kuat’ yang mulai digemari kaum muda di Taiwan merupakan beberapa keunggulan yang telah dapat menghadirkan beberapa entitas usaha yang sukses di Taiwan sekaligus menggerakkan akses sumber daya dari Indonesia. Fakta bahwa makanan Indonesia bagi sebagian masyarakat Taiwan masih dianggap untuk kalangan blue collars, merupakan tantangan ke depan untuk mempromosikan beberapa champion kuliner Indonesia terutama yang menghadirkan fine dining dengan standar pelayanan yang memenuhi kualifikasi tertentu.

Di sesi akhir acara, Kepala Bidang Pariwisata KDEI Taipei Bapak Ichwan Joesoef memaparkan mengenai platform/situs “Rasa Indonesia” yang merupakan upaya untuk mengkonsolidasikan data-data usaha kuliner Indonesia di seluruh dunia. Meskipun saat ini masih merupakan platform pendataan saja, diharapkan nantinya “Rasa Indonesia” juga dapat menjadi acuan dalam peningkatan kualitas, preferensi dan eksistensi usaha kuliner Indonesia di seluruh dunia. Ditanya mengenai upaya membuat standar restoran Indonesia khususnya di Taiwan, Bapak Ichwan menyampaikan bahwa KDEI sebagai institusi formal Pemerintah Indonesia kiranya perlu bekerjasama dengan lembaga yang lebih berkompeten. Upaya pemilihan beberapa restoran Indonesia sebagai champion kiranya juga dapat diselaraskan dengan promosi beberapa makanan Indonesia yang paling ikonik antara lain Gado-gado, Soto Ayam, Nasi goreng, Sate Ayam dan Rendang yang sudah dikenal secara global.


Share this Post:

Berita Terkait: