Berita Bidang Perindustrian

Taiwan Jajaki Kerja Sama Industri Perkapalan Hingga Makanan

Taiwan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia khususnya di sektor manufaktur guna memperkuat perekonomian kedua pihak. Sektor yang potensial untuk dikolaborasikan, antara lain industri perkapalan, pengolahan logam, ICT & Smart City dan teknologi bahan pangan.

Jika kita melihat dari neraca perdagangannya, Indonesia surplus terhadap Taiwan. Namun, masih ada kesempatan besar dalam meningkatkan neraca perdagangan kita dengan mengoptimalkan sumber daya industri sehingga dapat melengkapi satu sama lain.

Pada tahun 2017, total perdagangan kedua pihak mencapai USD 7,4 miliar dan Taiwan berada di peringkat ke-11 sebagai mitra impor maupun ekspor perdagangan global Indonesia. Sementara itu, jumlah investasi langsung Indonesia di Taiwan sebesar USD32,2 miliar. Sedangkan, penanaman modal langsung Taiwan di Indonesia sekitar USD397 juta menjadikan Taiwan sebagai investor urutan ke-14 terbesar Indonesia. 

Penyelenggaraan “Indonesia-Taiwan Industrial Collaboration Forum“ (ITICF)  pada 6 Agustus 2018, di Jakarta, memberikan berbagai inspirasi dan ide, termasuk bentuk investasi dalam upaya implementasi model bisnis digital untuk memajukan dan meningkatkan daya saing industri kedua pihak di era industri 4.0 saat ini.

Forum yang dihadiri 500 orang dengan mengundang pihak pemerintah dan pelaku industri dari Taiwan dan Indonesia itu membahas beberapa peluang kerja sama ekonomi bilateral ke depannya, seperti peningkatan kerjasama teknik melalui pertukaran tenaga ahli serta training; penjajakan promosi investasi serta kolaborasi industri, dan penjajakan kerjasama lainnya yang menjadi keandalan kedua pihak.

Dalam acara ITICF, ditandatangani 6 (enam) buah Memorandum of Understanding (MoU) yang terdiri dari 3 MoU di sektor swasta (antara Universitas Bina Nusantara/BINUS dengan Industrial Economics and Knowledge Center-IEK Taiwan di bidang kerjasama pelatihan dan inovasi industri; PT. Kingda Marine Technical Indonesia dan FunzSan Industry Co. LTD di bidang business and technical service of fishing machine and deck machine; PT Terang Parts Indonesia dan Jarvish Inc di bidang helm pintar).

Selanjutnya, 3 MoU dalam hal kerjasama pengembangan desain industri kreatif dan kemasan pada sektor IKM, kerjasama di bidang makanan dan minuman serta kerjasama industri sains dan teknologi logam) yang ditandatangani oleh Kepala KDEI dengan mitra dari Taiwan.

Dalam rangkaian acara ITICF tersebut juga diselenggarakan sesi one on one business matching yang dibagi dalam 4 (empat) subforum, yakni Subforum Ship Building, Subforum ICT and Smart City, Subforum Food and Bio Technology dan Subforum Metal. Dari hasil subforum tersebut, disepakati untuk melakukan dialog lebih teknis dan intensif yang diwujudkan pada pertemuan Food Dialogue dan Metal Dialogue yang akan datang.

Untuk mempromosikan investasi di kawasan Industri, Sebanyak 17 kawasan Industri turut terlibat dalam mempromosikan kawasannya. Kawasan industri tersebut antara lain adalah Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Kawasan Industri Modern Cikande, Kawasan Industri Jakarta Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) serta Kawasan Industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Selanjutnya Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Industri MM2100, Kawasan Industri Suryacipta, Kawasan Industri CFLD, Kawasan Industri Artha Industrial, Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kawasan Industri Kabil, Kawasan Industri Tanggamus, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Batamindo, Kawasan Industri Medan dan Kawasan Industri Sei Mangkei.

Para peserta ITICF juga diajak untuk kunjungan kawasan industri pada tanggal 7-8 Agustus 2018 guna lebih memberikan gambaran mengenai kapasitas industri Indonesia. Para pimpinan perusahaan dan lembaga Taiwan diagendakan untuk melakukan kunjungan Industri yang disesuaikan dengan Jenis Industrinya, Peserta di sub forum Food and Bio Tech, Metal dan Electronic diagendakan untuk melakukan kunjungan Industri di di kawasan industri Modern Cikande, yakni ke First Cable, Sokonindo, Nippon Indosari, Sorini Agro, Bumi Lestari dan Newland Steel dan mengunjungi pula beberapa industri di kawasan industi Jababeka seperti Bumi Cikarang, G-Shank, dan Liwayway. Untuk peserta anggota sub forum shipbuilding diagendakan mengunjungi PT Kampuh Welding Indonesia (Cikarang) dan PT Samudra Marine Indonesia di Cilegon. Untuk peserta ICT& Smart city diagendakan melakukan kunjungan ke Blue Bird Group, Institut Otomotif Indonesia (IOI), Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII). Keseluruhan kunjungan tersebut ditujukan dalam rangka penjajakan peluang investasi dan kolaborasi di sektor Industri.

Share this Post:

Berita Terkait: